cara menanam cabai

Cara Menanam Cabai dari Awal sampai Panen yang Benar

Harga cabai cukup sering naik dan turun. Jadi, tak ada salahnya untuk menanam sendiri. Harga cabai yang tidak stabil kurang nyaman di lidah dan kantong kita. Maunya, orang Indonesia itu makan enak mesti memakai sambal. Jika belum ada sambal, maka ada yang kurang.

Menanam cabai hingga tumbuh, sebenarnya tidak sulit. Bahkan sering biji cabai tumbuh sendiri di halaman. Tetapi, jumlah cabai yang bisa dipanen sedikit. Dan, sekali panen pohonnya juga mati. Biasanya, di sawah pohon cabai bisa bertahan beberapa kali pemanenan. Dan, masing masing hasilnya lebih banyak. Nah, untuk mendapat hasil yang lebih baik, maka kita perlu untuk menanam dengan teknik yang benar.

Cara Menanam Cabai yang Benar

Ada beberapa tahapan untuk menanam cabai dengan benar. Tahapan ini mesti kita lakukan dengan tepat. Yah, sering menanam cabai akhirnya membuat kita lebih hafal cara menanam dan triks yang lebih baik.

  • Menyiapkan Media tanam

Penyemaian benih cabai dilakukan dengan media tanam dengan komposisi yang cocok. Yang dipergunakan untuk cabai adalah tanah, campuran kompos atau pupuk kandang serta sekam bakar. Perbandingannya 3 tanah, 2 kompos dan 1 sekam bakar.

Untuk mencegah penyakit pada cabai, kita mesti melakukan sterilisasi pada media tanam. Yaitu, dengan cara dijemur di matahari. Bisa juga dikukus. Kemudian, didinginkan dan dimasukkan ke wadah penyemaian. kemudian, baru kita siram air.

  • Menyiapkan Benih

Kita bisa memilih benih dari cabai yang sudah ada. tentu kita pilih yang buahya penuh, bentuknya bagus dan ukurannya juga besar. Jika mungkin, bisa memilih jenis yang pedas sesuai selera.

Siapkan air hangat dengan suhu suam – suam kuku ( 45 sd 50 derajat celcius ). Kita rendam biji yang akan kita tanam sekitar 1 jam. Pastikan kita hanya menggunakan biji yang tenggelam saja. Perendaman ini, selain bisa memilih benih juga bisa mempercepat pertumbuhannya.

Baca Juga >  Tips Bagaimana Cara Budidaya Pohon Apel yang Baik dan Benar

Yang penting lagi, adalah menghindarkan benih dari jamur. Cara menghindarinya adalah dengan merendamnya di larutan fungisida Previcur N. Untuk dosis yang dipergunakan adalah 1-2 cc fungisida untuk 1 liter air selama 1 jam.

  • Penyemaian

Tempat penyemaian bisa menggunakan Polybag kecil, bisa juga dengan kantung plastik. Tetapi, kita perlu membuat lubang. Untuk tray semai yang lebih praktis, bisa juga kita beli toko – toko perlengkapan taman.

Jika ingin harga yang lebih hemat, maka bisa juga memilih kotak telur yang biasa kita gunakan di Pasar. Setelah direndam, kita bisa mengeringkan benihnya diatas kertas koran.

  • Media Tanam serta Penanaman Cabai

Media tanam yang bisa kita pergunakan adalah pot atau polybag. Jika media tanam hanya tanah dan pupuk, maka perbandingannya 1 banding 1. Tetapi, jika media terlalu padat, maka perlu kita tambah sekam bakar. Untuk komposisi media tanam, menjadi 3 tanah, 2 puuk kandang / kompos dan 1 sekam bakar.

Untuk ukuran pot atau polybag, maka dianjurkan yang seukuran 40 X 50 cm. Jika ingin dipindahkan, pastikan usia bibit sudah 20 sd 30 hari. Atau, minimal memiliki 4 daun. Untuk pemindahannya, sebaiknya saat sore hari supaya bibit beradaptasi pada malam harinya. Dan, sebelum dipindahkan, media tanam disiram air hingga air jenuh. Gunanya menjaga kelembaban serta media tidak mudah pecah.

  • Pemeliharaan

Untuk cabai, pemeliharaan adalah hal penting. Kita perlu melakukan mulai dari penyiraman, pemupukan hingga penyiangan.

Penyiraman perlu untuk mempertahankan media tanam tetap lembab. Penyiraman bisa dilakukan 2 kali sehari saat tanpa hujan.

Untuk rumput, perlu disiangi setiap 2 minggu sekali. Rumput ini perlu dibuang dari dalam pot atau area sekitarnya.

Untuk tunas, kita perlu memangkasnya jika sudah tumbuh antara 25 sd 25 cm. Pemangkasan ini bertujuan supaya air bekas penyiraman tidak memercik dan menempel di batang tanaman.

Baca Juga >  Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah Mudah Untuk Pemula

Tanpa tertempel air, maka batang tanaman bisa tumbuh lebih sempurna. Hasilnya, pertumbuhan bagian atas tanaman juga lebih kokoh dan sempurna. Juga, sekalius memberikan sirkulasi udara yang lebih baik.

  • Pemupukan

Tanaman cabai memerlukan pemupukan dengan pupuk NPK. Pemberian pupuk kimia seperti ini perlu tanaman berumur 1 bulan atau lebih. Kita perlu membuat larutan pupuk sebanyak 200 ml. Jumlah ini untuk sekali menyiram pot atau polybag untuk 10 hari sekali.

Untuk pupuk tambahan, bisa menggunakan pupuk yang alami. Misalnya pupuk cair (urine ternak), air cucian beras, air cucian daging atau ikan. Selain itu, pupuk non hewan atau pupuk nabati seperti daun Titoni juga bisa dipergunakan.

Untuk air cucian beras atau cucian daging dan ikan, kita saring dahulu supaya ampas tidak ikut masuk pot. Untuk urine ternak, kita perlu menggunakan yang sudah difermentasi dan dijual di pasar.

  • Pengendalian Hama

Untuk tanaman cabai, hama serta penyakitnya lumayan banyak. Misalnya saja, kita bisa menemukan hama seperti ulat tanah, ulat grayak, trips, kutu kebul, yungau dan juga kutu daun.

Untuk penyakit, banyak juga penyakitnya seperti busuk buah antraknos, layu bakteri, layu fusarium, virus kuning d an juga bercak daun serkos poradan rebah kecambah.

Untuk mengendalikan hama, penting untuk melakukan berbagai tahapan mulai dari yang disebut diatas. Misalnya, memilih varietas yang baik dan tahan hama. Juga memilih benih yang tidak terserang OPT. Perlakuan benih yang baik, mnsterilisasikan media tanam. Selain itu, juga melakukan perawatan seperti sanitasi lahan, menyiram dan memupuk.

Kemudian, yang penting lagi adalah mengamati lahan dan tanaman setiap pagi dan petang.

Setiap saat kita menemukan hama, maka harus langsung dikendalikan. Yaitu, dengan mengambil hama dan menyingkirkan hamanya.

Baca Juga >  Tips Cara Budidaya, Memperbanyak dan Merawat Bunga Melati Belanda

Selanjutnya, kita bisa menggunakan pestisi dan abati atau bio pestisida. Salah satu contoh adalah minyak seraiwangi yang dosisnya 1 sd 3 cc setiap liter air serta kita tambah detergen sedikit.

  • Panen serta Pasca Panen

Tanaman cabai biasanya dipanen antara 80 sd 90 Hari Setelah Tanam ( HST ). Waktu ini tentu tergantung jenis cabai yang ditanam dan ketinggian tempat tumbuhnya. Pemanenan biasanya bisa dilakukan setiap minggu. Untuk tanaman cabai yang ditanam dengan benar, tanaman ini mampu berproduksi antara 2 sd 3 tahun.

Inilah sedikit tips cara menanam cabai dengan benar supaya hasil maksimal. Sampai jumpa dan salam sukses dan sehat selalu!

Rate this post
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *